kepada pejalan malam

kutulis ini bagi kalian yang menembus malam
kepada kamu lelaki yang bergegas berjalan di peron-peron stasiun tua
jangan pernah kau keluhkan dirimu pada besi-besi tua stasiun itu
karena dia telah lelah mendengar cerita sepertimu

berjalanlah dengan tegar karena toh kamu sudah tau
dadu nasib melemparmu seperti itu
jangan pula kau menjerit pada kereta yang membawamu
lengking jeritnya telah menceritakan luka beribu-ribu lelaki sepertimu

tinggalkan saja rindumu pada kursi tunggu di peron itu
yang diam pada malam dingin membeku
tapi kau kan tahu kursi itu akan menceritakan perjalananmu
pada seorang kekasih yang setia menunggumu

dan bila saatnya kau bertemu dengan kekasihmu
usah kau berlari karena dia kan bergegas menghampirimu
dan mengusap peluh di dahimu

utankayu 11-10-09

aku luruh padamu

dipelukmu yang hangat aku bersandar
ah inikah pelabuhan rinduku
yang kucari dalam seribu perjalanan sendu?

aku luruh pada rindu
pada sedu yang bisu

pada badai yang menghantamku
berkali kali kusebut namamu
agar kau tau betapa cintaku padamu

kali ini aku tak luruh pada rindu
karena aku ada pada pelukmu
dan kukecup keningmu

rawamangun 201009

pulang

kemana hendak pulang
ketika alamatku hilang dalam perjalanan?

hanya bayangmu samar kutemukan
dan itulah satu-satunya peta

dengan tertatih aku akan pulang
entah kapan

hujan-2

hujan ini tak membuatku rindu
terlalu keras menghantam kaca cendelaku
rintik air itu bagai menggedor
menyalahkanku
luka lama itu tak tersembuhkan
khianat itu tak pernah lupa
dalam hujan itu ada janjimu
yang kau buang di gorong-gorong malam
dan dihanyutkan malam

dan sekarang mengetuk cendela kamarku

perjanjian

tenanglah engkau telah berjanji dan bersaksi
setelah itu kau akan temui aku
dalam lindungan ibumu tak ada yang membuatmu ragu

nanti kita akan berbicara berdua
sebagai laki-laki tentang dunia
kau pasti lebih baik dari aku
jangan kau ragu

kota menjadi riuh

kuceritakan padamu nisa
tentang kegembiraan baru dari tetangga kita
ya tentang pak atmo teol tukang becak itu

hari hari ini dia begitu gembira
tiba tiba banyak sekali orang datang padanya
memberi bermacam rupa

ada uang bergambar pemimpin besar
ada nasi bungkus dengan lauk telor
ada kaos bergambar yang lucu
bukan..bukan seperti kaosmu
gambar wajahnya lucu karena wagu

nisa kota tiba tiba jadi berpesta
di mana mana ada gambar wagu itu
semua tersenyum tapi.. hehehe
sekali lagi wagu
warna warni disana sini
merah kuning hijau jingga dan biru
seperti lagu pelangi kesukaanmu

setiap pagi pak atmo teol menunggu di pojok alun alun
mendengarkan wajah wagu itu berlagu seru seperti
tukang jamu
senang hati pak atmo teol

sampai suatu hari pak atmo teol
mendapat penumpang berwajah wagu itu
"pak antar saya ke pakem*......"

jkt-jk042009
Ps: pakem daerah tempat RSJ di jogja