kutulis ini bagi kalian yang menembus malam
kepada kamu lelaki yang bergegas berjalan di peron-peron stasiun tua
jangan pernah kau keluhkan dirimu pada besi-besi tua stasiun itu
karena dia telah lelah mendengar cerita sepertimu
berjalanlah dengan tegar karena toh kamu sudah tau
dadu nasib melemparmu seperti itu
jangan pula kau menjerit pada kereta yang membawamu
lengking jeritnya telah menceritakan luka beribu-ribu lelaki sepertimu
tinggalkan saja rindumu pada kursi tunggu di peron itu
yang diam pada malam dingin membeku
tapi kau kan tahu kursi itu akan menceritakan perjalananmu
pada seorang kekasih yang setia menunggumu
dan bila saatnya kau bertemu dengan kekasihmu
usah kau berlari karena dia kan bergegas menghampirimu
dan mengusap peluh di dahimu
utankayu 11-10-09
ketahuilah....
Kamis, 26 November 2009
kepada pejalan malam
by pakne nisa 0 komentar
aku luruh padamu
dipelukmu yang hangat aku bersandar
ah inikah pelabuhan rinduku
yang kucari dalam seribu perjalanan sendu?
aku luruh pada rindu
pada sedu yang bisu
pada badai yang menghantamku
berkali kali kusebut namamu
agar kau tau betapa cintaku padamu
kali ini aku tak luruh pada rindu
karena aku ada pada pelukmu
dan kukecup keningmu
rawamangun 201009
by pakne nisa 0 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)